CryptoHarian

Menurut Sejarah Bitcoin, Harga Bitcoin Akan Menjadi Rp 140 Juta

Sejak Bitcoin (BTC) keluar di tahun 2009, cryptocurrency telah melihat volatilitas yang dramatis. Setiap beberapa tahun, aset akan mengalami drawback sebanyak 80 persen. BTC telah melakukan itu dua kali atau tiga kali pada titik ini dan tidak termasuk pada tren bearish yang kita alami pada saat ini.

Karena Bitcoin saat ini turun 80 persen dari harga yang tertinggi, Rp 226 juta, beberapa yakin bahwa ini hanyalah siklus yang normal. Beberapa analis mengklaim bahwa jika BTC benar-benar mencapai titik terendah pada akhir Desember, ini adalah tepat waktu jika dibandingkan dengan sejarah Bitcoin.

Harga terendah sudah terjadi

Roger Quantrillo baru-baru ini menjelaskan bahwa aksi harga Bitcoin dari akhir 2017 hingga awal 2019 menyerupai rally dan kehancuran BTC dalam siklus pasar sebelumnya. Lebih detil lagi, ia mencatat bahwa setelah BTC melampaui harga tertinggi, BTC memerlukan 434 hari untuk mencapai titik terendah yang terjadi di tahun 2015.

Jika Bitcoin benar-benar berada di bawah Rp 44 juta pada Desember 2018, itu berarti bahwa pasar bearish pada saat ini memerlukan 434 hari untuk mencapai titik terakhir dari Desember 2017. Dengan demikian, Quantrillo mencatat bahwa jika sejarah mengulang lagi, BTC harus menembus di atas Rp 63 juta pada tahun 2019 untuk mengkonfirmasi bahwa tren bearish sudah berakhir.

Baca Juga: Jangat Takut, Harga Terendah Bitcoin Telah Naik Dari Tahun ke Tahun

Pasar cryptocurrency pada saat ini sama seperti 2015

Quantrillio bukan satu-satunya analis yang menyebutkan persamaan pasar di tahun 2015 dan 2019.

Filb Filb, seorang analis terkemuka, mencatat bahwa ada “kesamaan yang mengejutkan sebelum halving terjadi di tahun 2015 dan 2019.” Menurut grafik dari Filb, BTC mungkin telah menemukan titik terendaha pada pertengahan Desember di Rp 44 juta.

Yang menarik adalah peristiwa ini terjadi ketika BTC menemukan titik terendah pada awal 2015, sekitar 1,5 tahun sebelum halving 2016 terjadi. Dan dengan demikian, jika sejarah berulang kembali, selam 441 hari kedepan, Bitcoin mungkin akan memulai pemulihan dan berpotensi mencapai Rp 140 juta sebelum Halving terjadi.

Filb dan Bag bukan satu-satunya trader yang menemukan korelasi pada harga dan sejarah.

Seorang trader Amerika, Jones, mencatat bahwa Relative Strength Index (RSI) pada saat ini dan juga struktur grafik sama seperti di tahun 2015.

Baca Juga: 10+ Peluang Usaha Rumahan Modal Kecil Dan Tips Untuk Memulai 2019

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Septiady

Penggemar Cryptocurrency dan Mengembangkan Bisnis di Internet dan Percaya Bahwa Informasi Harus Disebarluaskan Secara Transparan. Tidur, Makan dan Tulis

Add comment