CryptoHarian

Rekt Capital Beberkan 5 Fase Bitcoin Halving di Tahun 2024

Cryptoharian – Di dunia mata uang kripto yang terus mengalami perkembangan, memahami dinamika dari halving Bitcoin sangat penting bagi para investor dan penggemar.

Karena itu, salah satu firma analitik kripto bernama Rekt Capital membeberkan pendapatnya terkait fase Bitcoin halving pada tahun 2019, untuk menjadi referensi pada halving di 2024 mendatang.

1. Periode Pra-Halving (Oranye)

Sekitar 189 hari sebelum Halving 2020, Bitcoin mengalami retracement yang mencolok sebesar -38 persen. Penurunan tajam ini diikuti oleh relief rally singkat, yang membentuk level resistensi Lower High baru (hitam). 

Selanjutnya, Bitcoin mengalami retracement yang signifikan lagi, kali ini jatuh sebesar -63 persen. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh peristiwa Black Swan yang tak terduga, yakni crash pasar akibat COVID-19.

Selama periode yang penuh gejolak ini, Bitcoin berhasil membentuk Macro Higher Low (hitam) meskipun terjadi downside wicking yang signifikan di bawahnya. Yang lebih penting, penutupan candle mingguan tetap berada di atas level ini. 

Periode Pra-Halving ditandai dengan volatilitas yang signifikan, dimana terdapat banyak peluang baik untuk retracement ke bawah maupun relief rally ke atas. Fase ini berlanjut hingga hanya dua bulan sebelum Halving Mei 2020.

Berita Bitcoin: Investor Harus Waspada, Whale Pindahkan Bitcoin Senilai Ratusan Juta ke Beberapa Wallet

2. Reli Pra-Halving (Biru Muda)

Setelah mencapai titik terendahnya di Macro Higher Low (hitam), Bitcoin memulai uptrend yang hampir tidak terganggu. Harganya melonjak, dan mendapatkan kembali level tertinggi yang pernah dicapainya sebelum pandemi COVID-19 melanda.

3. Retracement Pra-Halving (Lingkaran Biru Gelap)

Namun, tepat sebelum Halving itu sendiri, Bitcoin mengalami retracement sebesar -20 persen. Penurunan ini menandai jeda singkat dalam perjalanannya ke atas.

4. Re-Akumulasi Pasca-Halving (Merah)

Setelah retracement Pra-Halving, Bitcoin memasuki fase konsolidasi yang berlangsung selama 10 minggu. Selama periode ini, Bitcoin bersiap untuk breakout yang mungkin memungkinkannya untuk mengunjungi level tertinggi tahun 2019. Saat mencoba mengunjunginya kembali, Bitcoin menghadapi penolakan sebesar -21 persen dari level resistensi ini.

Meskipun mengalami setback, resistensi tersebut terlihat melemah dan tidak mampu menahan Bitcoin untuk waktu yang lebih lama.

5. Uptrend Parabolik Pasca-Halving (Hijau)

Akhirnya, Bitcoin berhasil menembus resistensi yang dibentuk pada tahun 2019 (merah). Terobosan ini menandai awal dari Fase Parabolik dalam Bitcoin Bull Market, di mana mata uang kripto ini melonjak ke dalam uptrend yang kuat.

Baca juga: 5 Crypto Berbasis AI dengan Potensi Positif Pekan Ini: INJ, AGIX, FET, HOOK, MDT

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.