Investor Harus Waspada, Whale Pindahkan Bitcoin Senilai Ratusan Juta ke Beberapa Wallet

Cryptoharian – Sebuah kabar mengejutkan muncul di pasar kripto, saat seorang investor besar atau whale yang ber-hibernasi selama beberapa tahun telah bangun. Setelah bangun, whale itu terpantau melakukan transaksi besar-besaran. 

Menurut riset Arkham Intelligence, whale ini sebelumnya tidak aktif sejak tahun 2020. Begitu selesai hibernasi, ia pun memindahkan sekitar 5.000 BTC yang setara dengan US$ 137 juta pada Sabtu (7/10/2023).

Menurut informasi dari platform analitik blockchain Arkham Intelligence, alamat whale ini awalnya menerima jumlah besar ini dari “Poolin mining pool” pada 23 Juni 2020. Saat itu, harga Bitcoin berada di sekitar US$ 9.700, sehingga total nilai transaksinya sekitar US$ 48,5 juta. 

Sejak saat itu, Bitcoin telah mengalami pertumbuhan signifikan, dengan satu BTC yang saat ini seharga US$ 27.903 pada saat penulisan ini. 

Data on-chain lebih lanjut mengungkapkan bahwa whale ini membagi dan mentransfer 5.000 BTC ke dua alamat terpisah. Berdasarkan jumlahnya, sebanyak 4.000 BTC dikirim ke satu alamat, sementara 1.000 BTC sisanya tiba di alamat lain. Yang menarik, kedua alamat ini ternyata masih baru dan belum ditandai. 

Karena aktivitas masif yang mendadak ini, investor BTC harus waspada. Pasalnya, pergerakan semacam ini cenderung menarik minat dan ketakutan investor lain, dimana pada akhirnya berpotensi menyebabkan fluktuasi harga sesaat.

Kendati demikian, motif sebenarnya di balik transfer whale ini masih misterius. Hingga kini, belumjelas apakah whale ini berniat menjual kepemilikannya dalam Bitcoin, atau pemindahan tersebut hanyalah langkah untuk mengamankan aset mereka ke dompet lain untuk alasan lebih lanjut. 

Berita Bitcoin: CEO Binance Beberkan Fenomena Jelang Halving Bitcoin Identik dengan 3H, Apa Itu?

Jikalau whale ini memutuskan untuk menjual seluruh kepemilikannya dalam BTC, maka ada potensi guncangan untuk harga Bitcoin. Penjualan dalam jumlah besar dapat memberikan tekanan ke bawah pada nilai mata uang kripto ini dan menyebabkan penurunan harga sesaat.

Selain itu, pada bulan Oktober ini kinerja BTC cenderung stabil, dengan catatan kenaikan harga sebesar 3,3 persen sejak awal bulan. Harga Bitcoin telah bergerak sebagian besar datar dalam beberapa hari terakhir saat mencoba melewati level US$ 28.000.

Meskipun terdapat ketidakpastian seputar niat whale ini, penting untuk dicatat bahwa sampai sekarang Bitcoin tidak mengalami perubahan harga yang signifikan atau tiba-tiba dalam 24 jam terakhir.

Sementara itu melansir dari suara.com, Bitcoin diperkirakan akan naik nilainya dan memberikan peluang keuntungan bagi para investor. Hal ini disampaikan oleh Oscar Darmawan selaku CEO INDODAX, yang mengatakan bahwa kenaikan harga kripto seperti Bitcoin disebabkan oleh persetujuan Undang-Undang Bipartisan di Amerika Serikat. Namun, kenaikan ini hanya bersifat sementara.

Undang-Undang tersebut dibuat untuk melawan kejahatan yang melibatkan kripto, sehingga tindakan ilegal dengan kripto tidak bisa dilakukan melalui platform DeFi.

Berdasarkan data historis, kripto memiliki potensi untuk naik nilainya pada kuartal IV. Ini terlihat dari kenaikan rata-rata kripto pada bulan September sebesar 22,45 persen dan Oktober sebesar 50,61 persen dalam beberapa tahun terakhir.

Karena itu, Oscar menyarankan bahwa momen seperti ini bisa dimanfaatkan oleh investor atau trader di Indonesia untuk mendapatkan keuntungan. Selain itu, pemerintah Indonesia sedang berupaya menciptakan ekosistem perdagangan kripto yang aman, sehingga investor tidak perlu khawatir saat melakukan transaksi.