CryptoHarian

Apakah Bitcoin Masih Mempunyai ‘Bensin’ Untuk ke US$30.000?

Cryptoharian – Sejumlah analis teknis untuk aset Bitcoin (BTC) jangka pendek, mengklaim bahwa kemungkinan aset kripto utama tersebut bakal mengalami breakout menuju level $30,000.

Dilihat dari pada candlestick BTC/USD empat jam, pola segitiga naik bullish nampak telah terbentuk. Pola teknis ini sering terbentuk sebelum breakout bullish.

Namun investor juga harus berhati-hati, lantaran BTC membentuk pola serupa antara tanggal 16 hingga 21 Februari tetapi gagal melampaui level tersebut. Tidak hanya gagal menembus breakout, BTC malah mengalami penurunan beberapa minggu berikutnya.

Menjelang gelaran FOMC, banyak pihak yang memperkirakan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin ke kisaran 4,75-5,0 persen.  Para analis berpendapat bahwa apa pun hasilnya (hawkish atau dovish), Bitcoin bisa mendapatkan manfaat.

Di satu sisi, kebijakan hawkish dapat memperburuk krisis bank dan memicu minat safe-haven lebih lanjut untuk Bitcoin. Sedangkan kebijakan dovish dapat menghasilkan kondisi keuangan yang lebih mudah, yang juga dapat meningkatkan nilai Bitcoin.

Setelah melonjak dari posisi terendah bulanan di bawah US$ 20.000 ke level di atas US$ 28.000, skor Indeks Kekuatan Relatif (RSI) 14 Hari Bitcoin telah melompat dari wilayah oversold ke wilayah overbought. RSI Bitcoin terakhir berada pada kisaran 71,5.

Namun, hal ini tidak berarti pasar tidak dapat terus naik. Pada 10 Januari, RSI Bitcoin masuk ke wilayah overbought tetapi harga terus naik dari US$ 17.500 menjadi sekitar US$ 23.000 pada akhir bulan.

Selain itu, BTC diperdagangkan pada level ketinggian yang signifikan secara historis dibandingkan dengan banyak rata-rata pergerakan utamanya.

Cara alternatif untuk melihat momentum pasar Bitcoin dan menilai apakah mata uang kripto ini terlalu terkerek adalah dengan melihat Z-score-nya terhadap 200DMA.

Z-score Bitcoin ke 200DMA-nya baru-baru ini melampaui angka 3, yang berarti pada level saat ini di atas US$ 28.000, BTC/USD lebih dari 3 standar deviasi di atas harga rata-ratanya selama 200 hari terakhir. Ini adalah peristiwa langka dalam sejarah Bitcoin dan biasanya hanya terjadi selama pasar bull yang agresif.

Berita Bitcoin: Bitcoin Mencapai $1 Juta dalam 90 Hari! Apakah Bisa?

Sementara itu, Michael van de Poppe yang merupakan CEO Eight Global menyatakan bahwa Bitcoin masih terlihat ingin bergulir ke atas, yang mana menunjukkan sedikit pola distribusi. Dalam hal ini, ia memberikan pendapat bahwa akan ada dua skenario yang bisa terjadi, yakni:

– Naik di atas harga tertinggi baru-baru ini ke US$ 28.800 melalui FOMC dan kemudian penurunan tajam.

– Jilka turun hingga US$ 27.000, maka akan lanjut menjadi US$ 25.000. 

“Saya tertarik pada US$ 23.300 dan US$ 25.000 sebagai posisi dasar,” ungkap Poppe.

Analis lain dengan nama Twitter @CryptoDonAlt mengatakan bahwa Bitcoin masih belum akan bergerak ke arah US$ 1 juta. Menurutnya, hal tersebut sangatlah mengada-ada, dan hanya dilakukan oleh orang yang mencoba membentuk narasi saat ini

“Sejujurnya memalukan, kita tidak perlu poin pembicaraan sampah. Kita sudah punya cukup alasan aktual untuk naik,” pungkas DonAlt.

Baca Juga: 4 Koin Kripto Terkenal Yang Akan Mengalami Update Tahun 2023

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.