CryptoHarian

Bitcoin Masuki Regresi Logaritmik, Dua Analis Ini Beberkan Probabilitas Pergerakan BTC

Cryptoharian – Per hari Rabu (29/3/2023) pagi, harga Bitcoin (BTC) masih bergerilya di angka US$ 27.315. Harga ini merupakan imbas dari FUD terkait Binance yang dituntut oleh Komisi Perdagangan Komoditas Berjangka (CFTC) AS dengan sejumlah tuduhan.

Dari berita ini, alhasil level BTC terpaksa mengalami koreksi ke kisaran US$ 27.000 dari sebelumnya US$ 28.000.

Namun, seorang analis di Twitter dengan nama samaran CryptoCon menyebutkan bahwa pergerakan Bitcoin saat ini sudah memasuki pertengahan dari Log Regression Bands.

Sebagai informasi, Log Regression atau regresi logaritmik adalah jenis regresi yang memodelkan situasi pertumbuhan yang cepat pada awalnya, kemudian melambat seiring waktu. 

Bagi investor yang pernah mengalami pump kripto pada tahun 2017 serta pump 2021 yang selalu diikuti oleh crash, maka indikator regresi logaritmik ini digunakan untuk memodelkan pergerakan harga kripto.

Dalam grafik yang ia bagikan, CryptoCon menunjukkan bahwa pasca reli besar tahun ke tahun selalu diikuti dengan penurunan yang tajam, seperti halnya yang terjadi pada tahun 2017, 2019 dan 2021.

Ia juga meng-highlight mid top yang terjadi fpada tahun 2019, yang dinilai persis sama seperti saat ini dimana Bitcoin menghadapi resisten di garis biru.

“Sama seperti siklus terakhir (2019), Bitcoin berada di bawah garis tengah hijau dari Log Regression Bands. Bitcoin sekarang menghadapi resistensi di warna biru, dan sedang bersiap untuk membentuk potensi mid-top. Siklus terbaru akan dimulai,” ungkap CryptoCon.

Menurutnya, jika resistensi blue band ini tertembus, maka ada potensi untuk BTC memanjat antara US$ 30.000 hingga US$ 45.000. 

Sementara itu, analis lain yang terkenal dengan nama sebutan Altcoin Sherpa menyatakan bahwa membeberkan opini terbarunya mengenai harga BTC.

Dirinya menilai, BTC sedang membentuk sumbu panjang yang sering kali terbukti merupakan level support atau resistance yang kuat pada grafik. 

“Saya melihat area di US$ 26.500 masih bertahan untuk saat ini dengan aksi harga yang berombak,” ujarnya. 

Kendati demikian, pada timeframe yang lebih rendah Sherpa melihat beberapa indikator mulai berkonsolidasi. Selain itu, exponential moving average (EMA) masih mengejar harga yang dimana biasanya hal ini dianggap pertanda baik. 

“Namun, penting untuk dicatat bahwa EMA 200 (4 jam) adalah sekitar US$ 25.000. Masih dapat naik ke level berikutnya jika ada penurunan harga. Bahkan jika kita turun hingga US$ 25.000, menurut saya kita masih baik-baik saja,” pungkas Sherpa.

Berita Bitcoin: Pengamat Pasar Makro Jabarkan Perbandingan Siklus Bitcoin Tahun 2023 dengan Tahun 2019

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.