Iqbal MaulanaCryptoharian – Harga Bitcoin mengalami penurunan drastis menjadi US$ 25.800 pada hari Jumat (12/5/2023) dan terus berjuang untuk pulih di atas level US$ 26.500.
Menurut CryptoQuant yang merupakan sebuah platform analitik pasar kripto, penurunan terkini mungkin disebabkan oleh ketakutan dan keragu-raguan (FUD) yang terkoordinasi terhadap Bitcoin. Diduga FUD tersebut memicu gelombang likuidasi selama seminggu ini.
Pada hari Jumat, seorang analis dari CryptoQuant bernama IT Tech menyoroti serangkaian berita palsu yang terkoordinasi secara online yang mengklaim bahwa pemerintah AS telah menjual Bitcoinnya.
IT Tech secara khusus mengkritik akun Twitter bernama Whale Chart, karena menyebarkan berita palsu tanpa sumber. Postingan dari Whale Chart tersebut terlannur di re-tweet oleh banyak orang.
Akibatnya, terjadi likuidasi long yang signifikan dengan total lebih dari US$ 36 juta dalam satu jam.
Bertentangan dengan berita palsu tersebut, pemerintah AS tetap menjadi salah satu pemegang Bitcoin terbesar secara global. Selama bertahun-tahun, mereka telah menyita Bitcoin senilai miliaran dolar yang terkait dengan kegiatan keuangan terlarang.
Berita Bitcoin: Sebut Fase Konsolidasi Telah Datang, Analis Bagikan Target Harga Selanjutnya Untuk Bitcoin
Melansir dari wawancara Cryptopotato kepada CryptoQuant, beberapa dari dana ini terkait dengan pasar darknet Silk Road, sementara yang lain terkait dengan peretasan Bitfinex 2016, yang merupakan penyitaan keuangan terbesar dalam sejarah.
Data dari platform data on-chain, yakni Glassnode mengungkapkan bahwa saldo Bitcoin pemerintah AS mencapai 205.514 BTC, dan belum ada perubahan terbaru dalam kepemilikan mereka.
Gerakan terakhir terjadi pada awal Maret ketika pemerintah menjual 9.861 BTC yang disita dari Silk Road, yang diungkapkan kepada publik beberapa minggu kemudian.
Data CryptoQuant menunjukkan saldo yang sedikit berbeda dari 204.013 BTC tetapi sejalan dengan Glassnode mengenai waktu pergerakan Bitcoin terakhir pemerintah.
Terlepas dari fakta, kekhawatiran pasar meningkat pada hari Kamis, yang mana US$ 150 juta habis dalam likuidasi berjangka waktu sehari. Tidak hanya itu, terdeteksi juga pengurangan sebesar US$ 40 miliar dalam total kapitalisasi pasar kripto.
Terlepas dari gejolak pasar baru-baru ini, CryptoQuant mempertahankan pandangan bullish pada Bitcoin.
Investor institusional dilaporkan mengincar kuartal ketiga dan keempat tahun 2023 sebagai peluang investasi potensial, menunggu konfirmasi bahwa Bitcoin telah beralih dari pasar bearish.
Perwakilan CryptoQuant telah berdiskusi dengan pengalokasi institusional dan individu bernilai tinggi yang berbagi sentimen ini.
Sementara peristiwa tak terduga masih dapat memengaruhi lintasan Bitcoin, mereka mengantisipasi potensi kembali ke level tertinggi sepanjang masa sebelumnya pada kuartal kedua tahun 2024.
Baca Juga: Bitcoin Berada di Fase Manakah Saat Ini?
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.
Muhammad Syofri
