CryptoHarian

Isu SpaceX Jual Bitcoin Jadi Lebih Serius, Trader Berpengalaman Beri Prediksi Nasib Bitcoin Kedepan

Cryptoharian – Dalam sebuah cuitan di Twitter baru-baru ini, seorang analis keuangan terkenal dan trader berpengalaman bernama Gareth Soloway mengulas tentang dunia penuh gejolak Bitcoin (BTC). Dalam penjelasannya, ia mengungkapkan gambaran tentang situasi saat ini yang dihadapi oleh mata uang kripto ini. 

Ia menilai, saat ini pasar kripto sedang bergerak melalui badai ketidakpastian yang dipicu oleh kombinasi volume perdagangan yang rendah dan rumor mengenai kemungkinan dump BTC oleh SpaceX.

“Isu bahwa SpaceX membuang kepemilikannya (belum dikonfirmasi) memperburuk penjualan dan meningkatkan dump dengan begitu sedikit pembeli yang tersedia,” ungkap Soloway.

Perlu dicatat bahwa Soloway menyebutkan SpaceX sudah mencatat kerugian dari beberapa aset Bitcoin-nya karena penurunan nilai. Hal ini merupakan suatu praktik umum di dunia keuangan ketika berurusan dengan jenis aset lainnya.

Menurutnya, Bitcoin yang sudah mengalami fluktuasi harga dalam beberapa waktu terakhir mengalami penurunan tajam ketika melewati level support di US$ 28.000.

Dalam pendapat yang disampaikan, kelangkaan volume perdagangan ini dapat memicu efek domino yang mengarah pada pergerakan harga yang berlebihan atau yang dikenal dengan sebutan “flash crash”.

Berita Bitcoin: 3 Sentimen Negatif Ini Bentuk Kerugian Sebesar $800 Juta dalam 30 Menit untuk Bitcoin

Selain itu, Soloway juga menunjukkan bahwa penembusan di bawah level US$ 28.000 telah menjadi momen tersendiri bagi Bitcoin. Mata uang kripto ini memiliki sekitar 24 jam untuk mendapatkan kembali level tersebut.

Pasalnya, kegagalan dalam meraih kembali dapat meningkatkan kemungkinan penurunan lebih lanjut hingga ke titik US$ 25.000.

“Bitcoin di harga US$ 25.000 akan menjadi level epik secara psikologis. Di sinilah berita menghantam bahwa Black Rock mengajukan ETF spot. Nantinya, laju harga dari US$ 25.000 akan naik ke US$ 31.000 yang sebagian besar merupakan hasil dari optimisme persetujuannya proposal,” ujarnya.

Namun, dirinya juga memperingatkan bahwa jika level US$ 25.000 terlewati, maka titik henti berikutnya yang signifikan bisa berada di sekitar US$ 20.000. Level ini memiliki cerita tersendiri, dimana sebelumnya harga ini menandai titik di mana institusi seperti Silicon Valley Bank dan bank-bank regional lainnya runtuh.

“Jika level US$ 20.000 tidak berhasil dipertahankan, maka BTC dapat menguji titik terendah siklus 52 minggu pada kisaran US$ 15.700. Ada juga potensi level US$ 12.000 hingga US$ 13.000, dan bahkan US$ 9.000 hingga US$ 10.000,” kata Soloway.

Baca Juga: Berikut Sejumlah Hal yang Bikin Geger Bitcoin Hari Ini, Salah Satunya Gegara Milyuner

Dia juga mengakui bahwa pandangannya ini bergantung pada sentimen pasar yang lebih luas, terutama penjualan aset berisiko yang signifikan yang dapat berpotensi mengirimkan indeks NASDAQ terjun ke level terendah Oktober 2022 atau bahkan lebih rendah lagi. Jika skenario semacam itu terwujud, hal ini bisa memicu efek domino pada Bitcoin, mendorongnya jauh di bawah level saat ini.

Kendati demikian, ahli keuangan ini mengekspresikan optimisme tentang potensi jangka panjang Bitcoin. Soloway menekankan bahwa investor cerdas yang percaya pada peran Bitcoin sebagai emas digital. Karena itu, ia menyarankan pada investor untuk terus membeli pada level dukungan kunci dan mengadopsi strategi pengakumulasi dolar.

“Meskipun saya bisa disebut ‘boomer’ dalam hal investasi, pengalaman benar-benar diperhitungkan dalam hal itu. Teruslah belajar dan ikuti orang yang tepat,” pungkas Soloway.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.