Iqbal MaulanaCryptoharian – Aset kripto utama Bitcoin (BTC) berada di ambang potensi penurunan lebih lanjut, dan sedang berusaha bertahan pada level support kritis di angka US$ 60.000.
Sementara itu, pasangan BTC/USD tampaknya bakal menghadapi tantangan, terlepas dari optimisme para investor. Melansir dari cointelegraph.com, tantangan ini didukung oleh beberapa indikator yang menunjukkan peningkatan dari tekanan jual.
Salah satu perkembangan penting di pasar cryptocurrency bulan ini adalah pembayaran kembali dari Mt. Gox. Sebagaimana diketahui, Mt. Gox yang pernah menjadi bursa Bitcoin terbesar, akan mulai membayar kembali 140.000 BTC (senilai sekitar US$ 9 miliar) kepada kreditornya mulai awal Juli 2024. Hal ini pun mengakibatkan hilangnya lebih dari 850.000 BTC.
Distribusi ini mengakibatkan kekhawatiran akan tekanan jual yang meningkat di pasar. Analis memperkirakan penurunan harga Bitcoin karena kreditor mungkin akan menjual aset yang mereka terima untuk merealisasikan keuntungan, terutama mengingat kenaikan harga Bitcoin sebesar 16.000 persen semenjak peretasan tersebut.
Analis JPMorgan, yang dipimpin oleh Nikolaos Panigirtzoglou, mencatat bahwa kreditor Gemini mungkin telah melikuidasi sebagian dari US$ 2.18 miliar Bitcoin setelah pengumuman Gemini pada 29 Mei. Hal ini mendukung pandangan bearish.
Analis dengan samaran Degen Kid juga memperkirakan harga Bitcoin akan turun menuju US$ 55.000 di tengah pembayaran Mt. Gox pada bulan Juli, meskipun tepat optimis terhadap prospek pasar secara keseluruhan.
Berita Bitcoin: Analis Ini Prediksi Bitcoin Akan Alami Volatilitas Tinggi Sebelum Beranjak ke US$ 67.000
Indikator Onchain Tunjukkan Peningkatan Penjualan
Beberapa indikator menunjukkan banyak investor Bitcoin mulai menjual untuk mengambali keuntungan pada level harga saat ini, yang mungkin menunjukkan pasar mendekati puncaknya.
Misalnya, rata-rata 30 hari dari Adjusted Output Profit Ratio (aSOPR) Bitcoin – yang mengukur keuntungan dan kerugian transaksi Bitcoin – telah naik dari 1 menjadi 1.3 sejak Mei. Pembacaan di atas 1 menunjukkan lebih banyak investor menjual dengan keuntungan, yang sering terjadi saat pasar mencapai puncaknya.
Selain itu, metrik net unrealized profit and loss (NUPL) menunjukkan potensi jenuh kenaikan di antara pembeli Bitcoin. NUPL dihitung sebagai selisih antara kapitalisasi pasar dan kapitalisasi realisasi dibagi dengan kapitalisasi pasar, yang mewakili total keuntungan /kerugian semua koin sebagai rasio.
Pembacaan NUPL di atas 0, menunjukkan investor sedang untung, dan tren yang meningkat berarti lebih banyak investor mulai meraih keuntungan. Pada 30 juni lalu, rata-rata 30 hari NUPL Bitcoin sekitar 0,54, yang mengisyaratkan koreksi pasar.
Sementara untuk analisis teknis, grafik empat jam Bitcoin menunjukkan potensi penurunan dari bull pennant, sebuah pola yang terbentuk saat harga konsolidasi dalam pola segitiga setelah terjadi penurunan tajam. Pola ini biasanya berakhir ketika harga menembus di bawah garis tren bawah, dan jatuh ke level yang setara dengan tinggi tren naik sebelumnya.
Jika menerapkan aturan teknis ini pada grafik 4 jam Bitcoin, maka tampak bahwa target harga terdalam untuk bulan Juli sekitar US$ 56.000, yang merupakan skenario terburuk.
Namun, pandangan bearish ini bisa dihindari jika harga menembus di atas 50-4H exponential moving average (50-4H EMA), di sekitar US$ 61.925. Jika terjadi pembalikan bullish, target kenaikan BTC untuk bulan Juli adalah sekitar 200-4H EMA, atau US$ 64.770.
Catatan: Berita ini merupakan prediksi para ahli, mohon simak disclaimer di bawah artikel.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.
Muhammad Syofri
