CryptoHarian

Negara China Adalah Salah Satu Pemilik Bitcoin Terbanyak di Dunia

Cryptoharian – Harga Bitcoin telah turun di bawah US$ 28.000, yang mana menyebabkan nilai total BTC yang dipegang oleh China turun lebih dari US$ 388 juta menjadi sekitar US$ 5,4 miliar.

Ini merupakan kerugian hampir 1 persen dari total pasokan tetap 21 juta kripto utama yang dipegang oleh China, dengan jumlah 194.000 BTC dan 833.000 ETH, bersama dengan altcoin lain yang tidak disebutkan namanya. 

Aset digital ini merupakan sitaan dari tindak pidana penipuan oleh PlusToken pada tahun 2019, yang menargetkan investor Cina dan Korea Selatan dalam skema Ponzi global.

Namun, status aset yang dipegang oleh pemerintah Cina ini tidak diketahui, karena tidak ada alamat Bitcoin resmi untuk memverifikasi keberadaan mereka.

Hilangnya nilai Bitcoin tidak hanya terjadi di China. Negara-negara lain, seperti Ukraina dan Georgia, juga kehilangan simpanan negara karena harga Bitcoin terus turun. Grafik harian menunjukkan bahwa Bitcoin kemungkinan akan terus turun di bawah harga saat ini. Akibatnya, kerugian bisa lebih besar bagi China dan negara-negara lain.

Sementara China memegang sejumlah besar Bitcoin dan kripto lainnya, perdagangan dan operasi terkait koin digital ini dilarang di negara tersebut. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang apakah otoritas Cina sendiri akan memperdagangkan aset digital ini untuk aset lainnya. 

Sejak larangan perdagangan dan penambangan kripto di China, Amerika Serikat telah muncul sebagai tuan rumah terbesar operasi penambangan kripto. Hal ini dilihat dari terhitungnya 50 persen lebih dari semua operasi penambangan kripto pada puncaknya.

Perusahaan penambangan Bitcoin terbesar yang terdaftar secara publik berlokasi di Amerika Serikat dan Kanada, dengan Riot Blockchain menjadi yang terbesar. Dua negara ini Ini memiliki kapitalisasi pasar US$ 1,82 miliar. Pasalnya, larangan dari negeri tirai bamboo terhadap perdagangan dan penambangan mata uang kripto mengakibatkan para pelaku bisnis Bitcoin pindah ke yurisdiksi lain.

Berita Bitcoin: Mungkinkah Bitcoin Batal Temui ATH Baru Tahun 2023?

Penipuan PlusToken

Penipuan PlusToken merupakan sebuah penawaran investasi, menargetkan orang-orang yang mengira mereka dapat menghasilkan uang cepat dengan berinvestasi dalam produk kripto. Para pelaku meminta pengguna untuk membayar pendaftaran menggunakan aset kripto seperti BTC sebelum berinvestasi.

Pihak berwenang Tiongkok menangkap enam warga negara di Vanuatu pada Juni 2019 dan mengekstradisi mereka ke Tiongkok untuk menghadapi hukum. Setahun kemudian, Kementerian Keamanan Publik China mengumumkan penangkapan tersangka lain dan pemulihan lebih dari US$ 3 miliar aset crypto.

Dampak penipuan PlusToken pada harga Bitcoin tidak jelas. Namun, laporan menunjukkan bahwa beberapa dana yang terkait dengan penipuan secara teratur dikirim ke mixer dan dilikuidasi dengan harga spot, yang dapat berdampak pada harga. 

Apakah pemerintah Cina masih memegang aset yang disita dari penipuan PlusToken masih belum diketahui, tetapi kerugian nilai mereka karena penurunan harga Bitcoin baru-baru ini telah terbukti.

Baca Juga: Pakar Beberkan 12 Alasan Kenapa Bitcoin Masih Dalam Tren Bullish

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.