CryptoHarian

Zona Bahaya Pra Halving, Investor Kripto Wajib Tahu Sejumlah Fakta Berikut

Cryptoharian – Bagi para pecinta kripto, kabar menarik datang dari pemain utama, yakni Bitcoin. Berdasarkan laporan dari akun media cointelegraph di platform X, tampaknya Bitcoin akan segera memasuki apa yang disebut sebagai “Zona Bahaya”. 

Zona bahaya ini, dinarasikan sebagai periode yang seringkali ditandai dengan penurunan harga menjelang halving Bitcoin. Selain itu, riset ini datang dari seorang analis dengan nama panggung Rekt Capital.

Menurut Rekt Capital, dalam waktu beberapa hari lagi Bitcoin akan memasuki fase yang bisa berbahaya ini. Dia menyebut bahwa berdasarkan pergerakan menurut sejarah, harga Bitcoin cenderung turun dalam waktu 14 hingga 28 hari menjelang pembagian koin.

“Contohnya pada halving Bitcoin tahun 2016 lalu, harga Bitcoin turun 40 persen dalam periode ini, dan pada tahun 2020, turun sebesar 20 persen,” ungkap Rekt Capital. 

Sebelumnya, Rekt Capital juga telah melakukan analisa tentang “reli pra-halving”, yang berkisar sekitar 60 hari sebelum halving. Hal ini diikuti dengan penurunan harga satu hingga tiga minggu sebelumnya, yang sepertinya telah terbukti benar.

Sementara itu, beberapa tokoh penting dalam industri kripto tetap optimis tentang masa depan Bitcoin. Seperti salah satunya adalah CEO Binance, Richard Teng yang optimis bahwa Bitcoin akan mencatatkan rekor baru dan melampaui nilai US$ 80.000 menjelang akhir tahun. 

“Fakta mengatakan bahwa investor institusional telah mengalokasikan banyak uang pada Bitcoin melalui dana yang diperdagangkan di bursa AS,” ujarnya.

Selain Richard Teng, seorang Co-founder dan CEO Crypto.com, Kris Marszalek juga membagikan pandangannya. Menurutnya, penurunan harga Bitcoin baru-baru ini adalah hal yang normal, dan saat ini Bitcoin mengalami kenaikan harga yang stabil. 

“Para investor sebaiknya tidak perlu terlalu khawatir dengan fluktuasi harga yang terjadi, karena Bitcoin adalah investasi jangka panjang,” kata Marszalek.

Di sisi lain, Standard Chartered yang merupakan salah satu bank terbesar di dunia memperkirakan bahwa Bitcoin akan mengalami lonjakan besar dan mencapai nilai US$ 250.000 pada tahun depan.

Melansir dari thisismoney.co.uk, analis dari bank tersebut yakni Geoff Kendrick dan Suki Cooper, mengatakan bahwa Bitcoin kemungkinan akan mencapai US$ 150.000 pada akhir tahun ini sebelum naik lebih tinggi lagi di tahun 2025.

Prediksi ini datang setelah kinerja impresif Bitcoin baru-baru ini, dengan nilainya mencapai rekor tertinggi sebesar US$ 73.803 sebelum mengalami sedikit koreksi. Meskipun saat ini diperdagangkan sekitar US$ 67.000, Standard Chartered tetap optimis tentang masa depan Bitcoin.

Berdasarkan laporan yang dihimpun, mereka menyoroti aliran masuk besar ke dalam ETF Bitcoin. Aliran masuk tersebut mempengaruhi kenaikan harga Bitcoin, yang membuat para analis percaya bahwa jika tren ini berlanjut, Bitcoin bisa mencapai US$ 250.000 pada tahun 2025.

Catatan: Berita ini merupakan prediksi para ahli, mohon simak disclaimer di bawah artikel.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.