CryptoHarian

72 Persen Pemegang Shiba Inu Mengalami Kerugian, Shytoshi Kusama Mengumumkan Update Shibarium

Cryptoharian – Shytoshi Kusama, pengembang utama Shiba Inu akhirnya kembali tampil pasca beberapa hari mengatasi masalah Shibarium. Dalam pengumuman terbarunya, ia menjelaskan tentang status jaringan Shibarium dan upayanya penskalaannya. 

Dalam hal ini, pembaruan akan berfokus pada persiapan rantai Layer-2 untuk lalu lintas, skalabilitas dan desentralisasi yang lebih besar setelah pengujian internal. Pada saat pengumuman ini, harga token ekosistem Shiba Inu seperti SHIB dan LEASH telah mengalami kenaikan.

“Penskalaan jaringan Shibarium mengalami kemajuan signifikan, setelah mengalami traffic yang tinggi saat diluncurkan. Untuk tes internal, sementara ini akan melibatkan restart blockchain. Dengan selesainya fase ini, kami bergerak maju dengan beberapa strategi penskalaan, kemudian pengujian dan publikasi,” ungkap Kusama, seperti dilansir dari blog resmi Shiba Inu.

Untuk menangani arus lalu lintas yang besar nantinya, tim pengembang dan afiliasi Shiba Inu akan bekerja ekstra untuk meningkatkan skala Shibarium sebesar 1500 persen. 

“Selain itu, kami juga berkolaborasi dengan tim dan validator yang terdesentralisasi untuk memperluas infrastruktur server dengan persentase yang sama,” ujarnya. 

Baca Juga: Para Ahli Tetap Optimis pada Tren Jangka Panjang Meski FUD Memicu Retracement Harga Bitcoin 

Selain itu, Kusama juga mengapresiasi upaya ShibArmy dalam memerangi FUD, sementara tim berdedikasi untuk meningkatkan skala Shibarium dan mengatasi masalah potensial. Saat pengembang bersiap untuk sinkronisasi dan penskalaan, rantai L2 mengalami status offline sekali lagi.

Sementara itu, nilai SHIB telah mengalami lonjakan sebesar 0.7 persen dari level terendah 24 jam di US$ 0,0000084, dengan harga saat ini berada di US$ 0,00000853.

Pada saat yang sama, data dari IntoTheBlock menyebut bahwa harga SHIB saat ini telah memberikan keuntungan sebesar 19 persen pada 175.770 alamat. Sebaliknya, sebanyak 72 persen alamat saat ini mengalami kerugian, sementara hanya 9 persen yang berada pada titik impas.

Jika dilihat dari metrik volume, sekitar 4,31 persen token SHIB dengan total sekitar 42,39 triliun token berada di zona positif. Sementara 88,55 persen saat ini tengah menghadapi kerugian, yang menyumbang 870,18 triliun token SHIB yang substansial.

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas pemegang token mengalami kerugian pada posisi mereka karena harga saat ini. Kelompok pemegang yang merugi ini bertindak sebagai titik balik. Pasalnya, mereka mewakili area kemacetan, saat mereka kembali ke harga impas mungkin ingin menjual kepemilikan mereka.

Baca Juga: Isu SpaceX Jual Bitcoin Jadi Lebih Serius, Trader Berpengalaman Beri Prediksi Nasib Bitcoin Kedepan

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.