CryptoHarian

Dua Pria Dihukum Seumur Hidup Karena Merampok Bitcoin Senilai Rp 22 Miliar

Cryptoharian – Pengadilan Rakyat Kota Ho Chi Minh, Vietnam menjatuhkan hukuman seumur hidup kepada Ho Ngoc Tai (34) an Tran Ngoc Hoang (40) menghabiskan sisa umur mereka di penjara.

Pasalnya, mereka telah menjadi otak dari kelompok yang melakukan aksi penculikan dan perampokan aset digital Bitcoin senilai US$ 1,5 juta dari korban. 

Sementara untuk 14 orang kaki tangannya yang mengambil bagian dalam kejahatan juga menerima hukuman antara 9 hingga 19 tahun.

Meski menurut hukum setempat bahwa aset digital adalah ilegal di Vietnam, para terdakwa berhasil mencairkan Bitcoin yang dicuri menjadi VND18,8 miliar (sekitar Rp 12 miliar).

Pengadilan memutuskan bahwa para kriminal tersebut harus mengganti rugi korban dengan jumlah yang sama. 

Mirisnya, dua dari ke-14 bawahan Tai dan Hoang tersebut yakni Nguyen Quoc Dung dan Nguyen Anh Tuan merupakan pensiunan polisi sejak beberapa tahun lalu. Dung dijatuhi hukuman 17 tahun, sedangkan Anh akan tinggal di fasilitas pemasyarakatan selama 12 tahun.

Melansir dari CryptoPotato, kisah ini dimulai lima tahun lalu ketika seseorang bernama Le Duc Nguyen menyarankan korban bernama Ho Ndoc untuk menjual 1.000 BTC (setara dengan lebih dari US$ 4 juta pada saat itu) sehingga ia dapat membeli aset digital lainnya.

Namun, investasi tersebut tidak membuahkan hasil, sehingga akhirnya Ndoc beranggapan bahwa dirinya telah ditipu. 

Rangkuman Berita Bitcoin Cryptoharian: Shiba Inu dan Dogecoin Diborong Hingga Bitcoin Masih Bisa Turun 50 Persen Lagi

Ndoc pun mengumpulkan geng dalam upaya untuk mengambil kembali uangnya, menggunakan metode canggih untuk melacak lokasi Nguyen. Timnya pun juga menyewa sebuah van, membeli senjata api dan menculik target di bawah todongan senjata.

Para penjahat ini kemudian menculik dan memerintahkan saudara korban untuk mentransfer jumlah awal 1.000 BTC ke akun miliknya, namun saudaranya tidak memiliki dana untuk memberikan seluruh dari kehilangan teraebur. Setelah memulihkan US$ 1,5 juta dalam Bitcoin, mereka meninggalkan kornan di kota Thu Duc: tidak jauh dari Kota Ho Chi Minh. 

Polisi Vietnam, dengan cepat mendeteksi kejahatan dan menahan 16 tersangka. Sementara pelaku awalnya mengaku menjalankan operasi, dia kemudian membalikkan pengakuannya.

Di sisi lain, 14 orang rekannya tersebut mengira bahwa hanya akan menagih utang dari korban dan tidak berpartisipasi dalam penculikan.

Kejadian semacam ini telah banyak kali terjadi dan tidak memakan sedikit dari kerugian dari korban.

Baca Juga: Bitcoin Tidak Bullish Untuk Jangka Pendek Karena Ada Whale Deposit 1.750 BTC ke Binance

Seperti yang terjadi pada seorang wanita dari Lanarkshire, Skotlandia yang mengalami kerugian hampir mencapai  £ 150.000 (Rp 3,3 miliar) karena skema penipuan kripto, lantaran termakan bujuk rayu iklan di Facebook yang menampilkan Martin Lewis, seorang ahli managemen keuangan.

Pada saat itu, dia percaya pada legitimasi proyek kripto dan menginvestasikan hampir US$ 190.000 melalui Revolut. Selang beberapa saat, banknya mulai memblokir beberapa transfer yang membuatnya curiga ada sesuatu yang salah.

Namun, dia tidak dapat mengambil dana tersebut meskipun mencari bantuan dari Advice Direct Scotland dan polisi setempat. Akibatnya, wanita itu sekarang terpaksa menjual rumahnya untuk menghindari masalah keuangan tambahan.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.