CryptoHarian

Bagaimana Prospek Bitcoin di Bulan Maret?

Cryptoharian – Sejak munculnya kabar kisruh terkait Silvergate, aset kripto utama Bitcoin (BTC) kembali mengalami kemunduran. Berdasarkan data dari CoinMarketCap, harga BTC saat ini berada di US$ 22.330, menurun 4,30 persen dari 23.540 dalam waktu harian. 

Platform analitik on-chain, Santiment mencatat bahwa jumlah alamat yang memegang 1000 Bitcoin [BTC] terus berkurang. Pada hari pertama bulan Maret, whale atau investor besar yang berperan penting dalam lonjakan harga BTC pada bulan Januari dan Februari sekarang hanya berjumlah 2.011. 

Aksi jual yang dilakukan oleh whale beberapa hari ini berpotensi menurunkan harga BTC. Sejak minggu terakhir bulan Februari, BTC cenderung stagnan. Dalam hal ini, kinerja raja kripto selama seminggu menurun sebesar 4,73%.

Kondisi saat ini sebenarnya untuk BTC termasuk mengerikan. Pasalnya, sentimen positif puncak pada pertengahan bulan lalu, sempat menurun signifikan sebelum winter. Pada saat tulisan ini dibuat, Santiment menunjukkan bahwa metriknya adalah 1245.

Namun, sentimen negatif melukiskan skenario yang berbeda. Pada saat penulisan, metrik telah meningkat menjadi 877. Menariknya, hal ini terjadi sejak angka sebaliknya berada pada angka tertinggi tahun ini. Dari tren ini, tersirat bahwa persepsi pasar yang lebih luas tentang reli hancur lebur. 

Analis CryptoQuant, Achraf Elghemri menyatakan opininya bahwa BTC dapat mengulangi stagnasi di level US$ 22.000. Hal ini, berdasarkan sorotannya akan pergerakan yang mencurigakan pada grafik. 

“Secara teknis, pasar membentuk portofolio dalam skala agregat meskipun harganya murah. Masih ada target US$ 22.241, namun harus ada pertahanan kuat di sini,” ungkap Elghemri. 

Ia juga merujuk pada proporsi setoran Bitcoin dan arus masuk bursa Coin Days Destroyed (CDD). Dalam hal ini, CDD berperan mengevaluasi jumlah koin yang tidak dibelanjakan. 

Sementara itu, analis pasar kripto di Twitter @Trader_Jibon membagikan pandangannya untuk harga BTC pasca insiden Silvergate. Dalam chart yang ia bagikan, terlihat bahwa level US$ 22.375 merupakan penentu apakah harga bakal lanjut turun atau memberontak naik. 

Jika BTC menembus ke bawah level yang disebutkan oleh Jibon, maka pergerakan harga diperkirakan akan mengalami koreksi hingga US$ 18.000, dimana level ini hampir persis seperti saat FTX mulai mengalami keruntuhan pada November 2022 lalu. 

Namun, jika ternyata BTC berkinerja dengan baik maka potensi untuk kembali ke harga US$ 25.000 bisa saja terjadi. 

Berita Bitcoin: Bitcoin Merosot ke Kisaran Level US$ 22.300, Bear Kembali Ambil Alih Pasar?

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.