CryptoHarian

Bitcoin Bentuk Pola ‘Inverted Head and Shoulders’, Analis Ini Sebutkan Probabilitas Kenaikan 

Cryptoharian – Aset kripto utama, Bitcoin (BTC) masih belum menunjukkan pergerakan masif hingga Sabtu (4/3/2023) malam, dengan harganya yang berada pada US$ 22.319 menurut data dari Tradingview.com.

Namun, @CryptoFaibik yang merupakan salah satu analis pasar kripto mengatakan pada saat ini BTC tengah membentuk pola inverted head and shoulders.

Berdasarkan grafik analisanya, dapat dilihat bahwa neckline yang ia tetapkan pada pergerakan BTC adalah US$ 24.500. Dalam hal ini, pundak sebelah kiri ia ambil berdasarkan pergerakan harga pada bulan Juni hingga Agustus 2022, dimana pada periode tersebut terjadi crypto winter yang menyebabkan harganya terkoreksi hingga kisaran US$ 18.000.

Harga kemudian kembali anjlok hingga US$ 15.600 pada bulan November 2022, yang mana disebabkan oleh skandal FTX. Dari sinilah, posisi kepala terbentuk hingga akhir Desember 2022. Kemudian, pada Januari 2023 pergerakan harga mulai naik ke hingga US$ 22.300, dimana pergerakan ini membantuk bahu sebelah kanan.

“Jika Bitcoin bertahan dalam kisaran US$ 20.000-US$ 25.000, dan bisa menembus level resisten krusial di US$ 25.000, maka ada kemungkinan Bitcoin akan naik sebesar 40-50% di bulan April,” ungkap Faibik.

Namun, hal berbeda disampaikan oleh seorang Crypto Twitter (CT) dengan nama akun @profit8lue, yang justru menyatakan bahwa harga Bitcoin akan kembali mengalami koreksi hingga angka US$ 18.000.

Tetapi, level tersebut menurut perkiraannya hanya bisa terjadi jika harga menembus support di angka US$ 21.421. Penurunan ini diprediksi merupakan imbas dari kegagalan BTC untuk menembus resistensi di posisi US$ 25.000. 

Kendati demikian, ia juga mengklaim Jika harga pulih di atas US$ 22.500, maka pasar Bitcoin dapat melihat pergerakan sideways. 

“Disinilah kemungkinan akan terbentuk pola bearish, dan akan turun lebih dalam,” ujarnya. 

Hal yang hampir sama juga dikatakan oleh pemilik perusahaan Eight Global, Michael van de Poppe yang menyatakan bahwa area krusial BTC ada di angka US$ 21.300. 

“Kalau gagal bertahan disana, maka kita akan melihat penurunan berikutnya yang perkiraan saya bakal menerjang hingga US$ 19.500. Selain itu, altcoin juga mungkin akan anjlok sebesar 15 hingga 25 persen,” pungkas Poppe.

Pada saat pers, Bitcoin diperdagangkan seharga US$ 22.500 dengan kenaikan 1,10 persen selama 24 jam.

Berita Bitcoin: Bagaimana Prospek Bitcoin di Bulan Maret?

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.